Publication: Abu Lahab dan Ummu Jamil, Suami Istri yang Kehilangan Tangan Peradaban
dc.contributor.author | Muhammad Widus Sempo | en_US |
dc.date.accessioned | 2024-06-04T07:12:10Z | |
dc.date.available | 2024-06-04T07:12:10Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.description.abstract | Titiktitik kehancuran Abu Lahab: 1. Ringan tangan menyakiti Rasulullah Saw. 2. Bukan hanya dirinya yang memerangi Rasulullah Saw, ia pun melibatkan istri dan anakanaknya. Satu keluarga telah terlibat. 3. Siap bekerjasama dengan siapapun demi menghabisi Rasulullah Saw, meski itu dengan setan sekalipun. 4. Baginya semua remeh dan enteng selagi itu untuk memerangi Rasulullah Saw, meski semua harta harus terbang melayang pergi. 5. Suara iman yang mengetuk hati diingkari, hanya karena keangkuhan dan kesombongan diri. 6. Karena kesombongan diri, ia melihat hina dirinya jika duduk bersama dengan orangorang fakir miskin dari kalangan muaallaf sahabat. 7. Sejak beduk perang ditabur, ia tidak pernah insaf dan bertobat hingga mati dalam keadaan mengerikan. 8. Muamalah terburuk yang ditampilkan Abu Lahab terhadap hamba terbaik Allah SWT merupakan biang utama kehancuran dirinya. 9. Karena ikhtiar sesat Abu Lahab yang lebih memilih kekufuran, apa pun yang disuguhkan dan dinasehatkan tidak akan berguna. Dengan turunnya Q.S. Al-Masad 10 tahun sebelum ia meninggal, pintu hidayah telah tertutup baginya. Ia tidak lain kecuali jasad yang kehilangan ruh | en_US |
dc.identifier.uri | https://oarep.usim.edu.my/handle/123456789/19026 | |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | dakwatuna.com | en_US |
dc.subject | Kehancuran, | en_US |
dc.subject | Abu Lahab | en_US |
dc.title | Abu Lahab dan Ummu Jamil, Suami Istri yang Kehilangan Tangan Peradaban | en_US |
dspace.entity.type | Publication |