Publication: Terjemahan Kata Panggilan Bangsawan Dalam Wacana Al-quran: Penjelasan Dari Perspektif Pragmatik
No Thumbnail Available
Date
2018
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Persatuan Penterjemah Malaysia
Abstract
Dalam wacana al-Quran terdapat dialog yang melibatkan interaksi antara golongan bangsawan dan antara raja dengan rakyat. Kadang-kadang terdapat masalah pada padanan terjemahan harfiah Arab-Melayu dari sudut sosiolinguistik Melayu, terutamanya dalam menterjemah kata ganti nama diri Arab ke Melayu. Terjemahan kata ganti nama diri Melayu boleh berubah dalam situasi tertentu terutamanya yang melibatkan status dan kedudukan dalam masyarakat atau dinamakan golongan bangsawan. Dari perspektif pragmatik, khususnya teori relevan yang melihat terjemahan sebagai satu proses mental (kognitif), menterjemahkan kata ganti nama diri Arab kepada kata panggilan bangsawan dalam bahasa Melayu dilihat boleh memberi gambaran jelas tentang status individu yang terlibat dalam wacana. Kertas kerja ini akan memanfaatkan ilmu pragmatik khususnya teori Relevans yang digagaskan oleh Sperber dan Wilson (1995) bagi menjelaskan bahawa terjemahan literal yang melibatkan kata ganti nama diri dalam teks terjemahan makna al-Quran boleh menimbulkan kesamaran konteks interaksi yang wujud dalam wacana. Oleh itu, jika penterjemah tidak menggunakan kata panggilan yang sesuai dalam menterjemahkan kata ganti nama diri yang terdapat pada wacana al-Quran, maka pembaca tidak dapat memikirkan bentuk inferens yang betul bagi mencapai interpretasi yang relevan secara optimum. Akibatnya status dan kedudukan pihak yang berinteraksi itu tidak jelas.
Description
3rd international CONFERENCE ON ISLAMIYYAT STUDIES (IRSYAD2017)
Keywords
Terjemahan, Kata Panggilan Bangsawan, Pragmatik, Wacana al-Quran